Irama Kalbu
Subuh menguncup Iman
Setelah meranggas tak disiram
Selama kembara di padang ilalang
Dunia yang penuh duri dan manisan
Tapi matahari segera menjelang
Mengajak berlari dan berjuang
Di bawah teriknya yang membakar
Kalbu seperti naik turun elevator
Hamba Bertanya
Sebelum fajar sadik
Aku disapa maula kesepian
Yang tidur selama berabad- abad
Malam yang dingin jadi penuh gelora
Hasbunallah wa nikmal wakil
Ibrahim selamat dari api yang membakar
Hasbunallah wa nikmal wakil
Rasulullah Berjaya di Uhud berdarah
Berapa Dhuha untuk menghapus dosa?
Berapa shalat malamku menerangi kubur
Lancarkah aku membaca Qur’an
Untuk menjawab Munkar dan Nakir kelak
Bertahun puasa dan berzakat
Bisakah seberangi jembatan sirath
Dan khalwatku membawa ke naungan Arsy
Ya Allah, hamba bukan Ibrahim dan Muhammad
Di dagumu
Kuinigin wajahmu saja yang terbayang
Mengarsir rindu yang menayang
Saai ini, dalam kediam-diaman
Kucari diriku yang hilang
Seperti malam-malam silam
Waktu menunda harapan
Di pucuk-pucuk kelam
Sepi bergelantungan
Di dagumu yang mulus
Ada gemeretak halus
Yang mematri takdir
Agar tak tergelincir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar