Minggu, 05 Desember 2010

lukisan realisme naturalisme >> serupa tapi tak sama
"Tatapan Cinta" oil on canvas, karya Herri Soedjarwanto 
koleksi Museum Rudana.  
Pada dasarnya, ini termasuk lukisan wajah, naturalisme. Tapi melihat interaksi figur (isi lukisan ) bisa dimasukkan kedalam romantisme, bahkan ada yang menyebut realisme karena perasaan cinta mereka terlihat "hidup" dan "nyata (realistis)", selain tentu saja karena karakter manusia, juga karena karakter bahan / benda yang dilukis begitu akurat.    
G7FSU79ERVSW
Orang sering bertanya apa sih bedanya lukisan realisme dengan naturalisme?

Ada yang bilang lukisan realisme dan naturalisme itu sama saja , hanya beda istilah. Ada lagi yang bilang ,itu dua aliran ( isme ) yang berbeda. Lukisan realisme itu lukisan yang sesuai kenyataan ( real=nyata ), naturalisme yang sesuai dengan alam (nature=alam). Jadi kalau melukiskan sesuatu sampai terlihat nyata, itu realisme.Bila melukiskan sesuatu dan terlihat alamiah itu naturalisme.Biasanya dalam diskusi atau obrolan santai hal seperti tak pernah dibicarakan tuntas..Sehingga yang tergambar dalam benak kebanyakan  orang bila disebutkan lukisan naturalisme adalah lukisan pemandangan alam yang indah permai ,  ketika disebut lukisan realisme yang tergambar adalah lukisan yang obyeknya terlihat  nyata, tapi yang bukan pemandangan.. Memang ada benarnya juga sih... tapi masih kurang banyak , kurang lengkap dan  kurang pas untuk bisa memahami beragam lukisan yang terdapat dalam lingkup realisme naturalisme. 



"Jagung di dapur" , oil on canvas, karya : Herri Soedjarwanto.
Secara umum, lukisan jenis alam benda seperti ini, bunga, buah, berbagai jenis hewan dan sebagainya, paling mudah digolongkan kedalam naturalisme. Meskipun terkadang dalam keadaan obyek tertentu, dengan komposisi tertentu, sehingga memunculkan ide , gagasan atau kesan lain, ada juga yang bisa masuk ke wilayah realisme



Kalau kita tanyakan hal itu pada para pakar dan pengamat , maka jawabannyapun  berbeda-beda. Sepuluh orang akan punya sepuluh macam jawaban yang berbeda pula. Akhirnya kita toh harus memutuskan sendiri, jawaban mana yang paling tepat, atau campuran jawaban yang manakah yang paling pas..
Jadiii... kesimpulannya , kemanapun / pada siapapun kita bertanya akhirnya toh pertanyaan itu akan selalu kembali pada kita dan menuntut diri kita sendiri. untuk menjawabnya.!! ..
Berdasarkan fakta itu saya pikir,..siapapun bisa dan sah-sah saja memberi jawaban.atas pertanyaan itu atau pertanyaan apapun. Apalagi pelukis sebagai pelaku yang  mengalami sendiri, bergelut dengan proses kreatifnya, mungkin ada sedikit beda nilai karena  sudut pandang berbeda. Ini merupakan nilai plus yang bisa dipetik oleh para pakar dan pengamat yang lebih banyak melihat dari sisi diluar pelukisnya saja..

 "Menikmati Hari Tua"oil/canvas karya Herri Soedjarwanto
Secara umum termasuk naturalisme. Tapi karena kekuatan watak, jiwa dan karakter orangnya, yang berhasil dimunculkan dengan sangat menonjol, sehingga  nampak sekali terbaca di wajahnya, maka orang dengan mudah menyebutnya realisme naturalisme. Karena lukisan yang nampaknya "sederhana " ini, berhasil melampaui ciri naturalisme yang hanya "sekedar" memindahkan bentuk fisik..




Bedanya, bila orang-orang 'pinter' itu bicara, dengan kata-kata didasari argumen:".. menurut pendapat  Profesor Anu dan Doktor Inu maupun tokoh Itu......begini begitu.....dst...." , maka orang bodo seperti saya akan merasa cukup pede bisa bicara berdasar pengalaman dan intuisi dengan bahasa sederhana : "... menurut pendapat saya …begini lhoo........"

Realisme itu adalah istilah untuk  isinya, semangatnya, jiwanya, rohnya… sebuah lukisan. Sedangkan naturalisme itu adalah : istilah untuk bentuk fisiknya, kulitnya, bungkusnya, tampak luarnya.

Penjelasan
--Lukisan realisme adalah lukisan yang menggambarkan, melukiskan, ,menceritakan, berbicara tentang sebuah realita, kenyataan dalam kehidupan pribadi maupun realita yang hidup dalam masyarakat.
--Apabila dalam penggambarannya / tehnik ungkapnya mengambil bentuk-bentuk fisik  alami, dengan anatomi, proporsi dan perspektif yang tepat dan ‘hidup’ , maka disebutlah  itu ‘lukisan realisme naturalisme’ atau sering disebut lukisan realisme saja.


Lho? apa ada  lukisan realisme yang mengambil bentuk fisik bukan naturalism?
Ada banyak , misalnya lukisan karya Picasso “Guernica” , melukiskan realita spanyol dbawah nazi dalam balutan kubisme , Karya Affandi , “Pengemis” adalah sebuah realita kehidupan dalam bentuk  ekspresionisme. Dan masih  banyak lagi, seperti karya Hendra Gunawan dan sebagainya...




"Menunggu" oil / canvas, karya Herri Soedjarwanto
Pada dasarnya termasuk naturalisme. Tapi bila diperhatikan dan "didengarkan" sungguh-sungguh lukisan sederhana ini ternyata berbicara dan bercerita banyak . sehingga spontan penonton / pengamat akan menyebutnya  lukisan realisme naturalisme atau umumnya : lukisan realisme saja.


Nah saya pikir sekarang makin lebih jelas, apa sih yang dimaksud dengan lukisan naturalisme?  
Yaitu lukisan yang menggambarkan, melukiskan, menampilkan bentuk ‘alam’ ( benda, pemandangan , manusia) secara apa adanya.,Lukisan yang tak bermaksud untuk bercerita tentang realita kehidupan, tapi “sekadar” menyalin dan memindahkan alam ke atas kanvas.. Tapi jangan salah…buru-buru harus saya katakan jangan pernah meremehkan kata “sekedar” . Karena sejatinya dibutuhkan teknik luar biasa untuk dapat “menghadirkan alam” diatas kanvas. Tehnik melukis tinggi yang harus dipelajari bertahun-tahun dengan ketekunan luarbiasa pula... 


"Suasana Pagi di Padepokan Klampis Ireng " oil / canvas, karya Herri Soedjarwanto.
Secara umum, lukisan pemandangan seperti ini,  paling mudah digolongkan kedalam naturalisme. Meskipun terkadang dalam keadaan obyek tertentu, dengan komposisi tertentu, sehingga memunculkan ide gagasan dan kesan lain, ada juga yang bisa disebut realisme...

Bagaimana..?  apakah bisa dipahami? Atau masih bingung juga,.?  klik disini dan disini untuk melihat contoh  lukisan lebih banyak.
G7FSU79ERVSW
You might also like:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar