Sabtu, 12 Maret 2011

Kepedulian di Hari Musik Indonesia


KEPEDULIAN DI HARI MUSIK Perayaan hari musik Indonesia tahun ini yang salah satunya dilaksanakan di Glodok Plaza jadi begitu berma’na karena kepedulian yang telah ditunjukkan oleh seorang produser rekamann,bpk Rahayu dari label Nagaswara. Beliau memcoba meringankan beban hidup para pencipta lagu dengan membagi-bagikan angpau kepada mereka. Walau dengann nilai nominal tak seberapa, tapi sangat berarti dan menolong bagi banyak pencipta lagu yang menggantungkan hidupnya dari mencipta dan telah lama terkena imbas tsunami pembajakan yang memandulkan dunia rekaman Indonesia. Paling tidak di tengah suramnya hidup mereka, telah muncul semangat kebersamaan untuk saling perduli diantara insan pelaku dunia rekaman : pruduser, pencipta, pemusik dan penyanyi. Namun kedepan perlu suatu langkah strategis untuk menyehatkan kembali dunia rekaman agar para pencipta bisa berkarya lagi dan menawarkan karyanya kepada para produser tanpa diskriminasi usia. Ada kesan bahwa para produser tidak percaya lagi pada pencipta lagu yang sudah senior dan tua untuk menciptakan lagu-lagu masa kini. Ini salah kaprah, karena bagi seniman imajinasi dan kemampuan untuk menyelami jiwa manusia sangat tinggi. Mereka pasti bisa mencipta lagu untuk semua kalangan usia. Sebagai contoh, Papa T Bob bukan anak2 tapi ia mampu membuat banyak hits lagu anak-anak. Yang lebih mengharukan adalah kepedulian dan rasa solidaritas para pencipta terhadap sesama pencipta yang sedang ditimpa kemalangan. Ketika penulis dan rekan Michael MT membuat list sumbangan untuk Eddy Malempi yang terkena stroke berat, banyak teman-teman pencipta yang menyumbangkan sebagian atau semua angpaunya yang didapat dari Pak Rahayu. Apa ma’na semua itu, tiada lain bahwa para pencipta adalah insan2 yang berhati mulia dan berperasaan halus. Di tengah kesulitan hidup yang menghimpit. Mereka masih mau memikirkan dan merasakan penderitaan orang lain. Jadi mereka sangat patut diberi kesempatan untuk mewarnai perjalanan bangsa ini dengan karya2nya, dan hanya dengan cara ini dunia bisa tersenyum pada mereka. Terima kasih teman : Obby Mesahk, Adriadi, Rodi Loho. George Lewakabesy, Dadang S Manaf, Dicky Sundri, Maxi Mamiri dan semua rekan pencipta yang perduli!............ Jakarta, 13 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar