Sabtu, 27 Juli 2013

PUASA DAN HIPERTENSI

Dewasa ini kita mengimpor apa saja, mulai dari technologi, gadget, hampir semua sembako sampai garam. Khusus mengenai garam ini, ada yang masuk secara resmi sebagai komoditas mandiri, ada yang numpang pada komoditas lain sarat natrium berupa junk food, cemilan, cracker, crispi dll. Justru ini yang sangat berbahaya dan meningkatkan prevalensi pembunuh yang tak nampak dan diam-diam , " The Silent Killer ", Hipertensi alias penyakit darah tinggi. Disebut pembunuh diam-diam karena ia sering tak menampakkan gejala, spt sakit kepala, kejang, atau berkeringat dingin. Orang yang tampak adem-ayem, senyam-senyum, ber ha ha hi hi bisa tiba-tiba meninggal karna pecahnya pembulu darah. Konon secara umum jumlah penderitanya 1 dari lima orang. Dan di kota-kota besar lebih besar lagi, 1 diantara 3 orang. Yang lebih mengenaskan, hipertensi banyak menyambangi generasi muda, anak-anak dan remaja. Pola dan kebiasaan makan yang tak terkontrol itu membuat mereka banyak yang tambah gode ( obesitas ), payah jantung, gangguan jantung, stroke, gangguan pada mata, ginjal, diabet dll. Para dokter malah mengatakan keadaan ini sudah gawat darurat dan perlunya peran pemerintah untuk mengatasinya, seperti pada penanganan penyakit HIV/AIDS, penyakit menular dll.

Untung saja, ditengah kemelut itu, Puasa cepat datang. kalau tidak, ya berabe. Nabi berkata " Perut besar ( pencernaan ) itu menjadi sumber penyakit, adapun menjaga pantangan makan itu pangkal segala obat ". Allah SWT berfirman " Makan dan minumlah kamu tetapi jangan sekali-kali isrof ". Nah, dengan puasa kita banyak mengurangi kadar natrium tubuh yang bisa datang dari mana-mana dalam makanan dan menekan crude hormon yang ditimbulkannya. Terjadi relaksasi jiwa raga karna kecendrungan suka tidur yang besar ketika puasa. Semua itu menurunkan tekanan sistolik menjadi tak lebih dari 40 dibanding diastolik, atau dalam tingkat ideal 130 per 90 misalnya.

Dianjurkan agar dalam puasa, orang mengurangi natrium, tapi menambah kalium berupa garam yang ada pada buah dan sayur-mayur. Tidur secukupnya ba'da sahur dan waktu siang. Insya Allah dengan tetap mempraktekkan " Trisula ", yakni diet yang secara otomatis terjadi pada waktu puasa, olahraga dan istirahat cukup, rutin minum obat, kita akan terhindar dari kejamnya The Silent Killer "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar