Nenek moyang bangsa Indonesia yang beragama Islam dahulu punya tradisi menyambut Tahun Baru Hijriyah dengan ucapan seperti “ Athyabat tahiyat wa azkat tammaniyat yang merupakan salutation and wishful. Terutama juga mengajari kita untuk berdoa usai salat maghrib di malan tahun baru Hijriyah : “ Ya Allah, Engkau Maha Kekal, Maha Terdahulu, dengan mengharapkan rahmat-Mu yang besar dan karunia-Mu Yang Maha Terpercaya. Dalam menghadapi tahun baru ini kami mohon perlindungan-Mu dari godaan setan dan bala tentaranya. Kami mohon pertolongan-Mu untuk mengalahkan nafsu jahat yang selalu hinggap di batin kami. Kami mohon dijadikan orang yang selalu menyibukkan diri berprestasi menghasilkan karya-karya yang mendekatkan diri kepada-Mu lagi mendatangkan martabat. Ya Allah, Engkau Maha Agung lagi Maha Mulia, wahai dzat Maha Paling Kasih Sayang, perkenankanlah doa kami. Semoga rahmat dan salam tetap bagi junjungan kami Nabi Muhammad beserta segenap keluarganya dan sahabatnya.
Dalam konteks kenegaraan kontemporer, disinilah relevansi datangnya tahun baru hijriyah dengan penundaan dua kali pengumuman kabinet oleh presiden baru kita dan wakilnya, Jokowi-JK. Keduanya dengan cerdik buying time guna menunggu datangnya bulan Muharram yang dianggap sebagai moment yang tepat dan benar untuk mengumumkan susunan kabinet yang maha penting itu. Ada keinginan untuk memasukkan unsur spiritual dan sakralisasi atas pengumuman itu. Tentu saja itu dilakukan dengan melakukan objektivikasi sehingga semua pihak, muslim dan non muslim bisa melihatnya sebagai sesuatu yang objektf dan perlu.
Memang Tahun Baru Hijriyah hanya mempunyai arti jika disongsong dengan semangat baru dan niatan baru untuk meraih kemajuan bangsa dengan beramal saleh, dengan bekerja, bekerja dan bekerja, begitu jargon presiden Jokowi yang kerap diulang-ulang. Mungkin Itulah sebabnya Jokowi-JK menamakan kabinetnya dengan “ Kabinet Kerja”. Tahun Hijriyah adalah sebuah perhitungan tahun yang diinisiasi oleh hijrah Rasulullah ke Madinah dalam rangka membentuk sebuah masyarakat madani yang berlandaskan hukum dan prinsip egalitarin dan keadilan di territorial baru.
Hijrah mempunyai dua makna yang berasal dari dua akar kata ; pertama, dari kata Hajara-Yahruju – Hijratan yang artinya meninggalkan sesuatu yang jelek. Kedua, berasal dari kata Haajara – Yuhaajiru – Hijratan yang berarti pindah dari suatu territory baru ke territory yang lebih baik.Secara umum, hIjrah dikatakan adalah perpindahan secara lahiriyah dan batiniyah. Namun intinya adalah seperti yang disabdakan rasulullah “ Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah.”
Jadi, kabinet baru Jokowi haruslah lebih tinggi dan mumpuni secara spiritual dari kabinet sebelumnya, lebih rajin dan lebih giat dalam merealisasikan program-program pencapaian yang telah dan akan dicanangkan presidennya, serta tentu harus lebih jujur dan bersih, apalagi telah melalui uji kepatutan atau screening oleh KPK dan PPATK. Jika nanti masih lelet dan lemot atau masih pada berkubang dalam korupsi, ya tidak hijrah dunk namanya, apa bedanya dengan kabinet bersatu jilid satu dan dua atau kabinet-kabinet di masa orba dan orla yang kita tahu banyak yang berkubang dalam lumpur korupsi dan penyelewengan.
Tentu ini hanya sekedar harapan dan doa, yang perlu pembuktian kelak. Kendati susunan dan struktur kabinet kerja yang akan dilantik siang ini masih menyisakan kontroversi dan tanda tanya, utamanya dari segi kompetensi dan kapabilitas beberapa menteri, di mana banyak masyarakat dan netizen berpendapat masih jauh dari ideal, terutama dalam memenuhi prinsip ‘ Right man on the right place “ Tapi kita mesti memberi kesempatan kepada The New Ministers untuk bekerja dan menunjukkan kemampuan terbaiknya demi perbaikan bangsa kedepan yang lebih significan. Setidaknya menteri-menteri itu bukan kategori “ New kids on the block ‘ yang hanya pandai bernyanyi dan show off melulu , atau mutiara dalam lumpur yang perlu digosok-gosok agar berkilau, tapi adalah lebih sebagai “ The new leaders “ yang butuh peta perjalanan atau road maps yang jelas untuk sampai ketujuan, tak tersesat dalam gelombang tinggi atau hutan belantara gelap.
Selamat Bekerja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar