Rabu, 30 April 2014

DUA PUISI MALAM

Turun Malam

Dihinggapi tetes embun
Mataku mencari penyeka
Namun terlanjur kuyup
Dalam doa yang sendat

Aku melumat cahaya
Dari bintang yang tersisa
Yang turun malam
Mengetuk di pintu kaca

Ya Allah, jiwaku telanjang
Pesan-Mu tlah sampai
Sebelum sayapku
Mengepak lesu



Kidung Malam

Senja menggaris kelam
Resah mengurai kalam
Dalam lipatan kenangan
Kau menggeliat perlahan

Lengkung langit kemerahan
Ketika burung menyanyikan
Kidung angin malam
yang menyeret kesepian

Menjelma ombak lautan
yang saling berkejaran
Menuju pantai berkarang
ujung sebuah pelayaran
Batal Suka · · Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar