Jumat, 09 Mei 2014

BAHASA INGGRIS

Belum lama ini Pemkot Bandung mencanangkan bagi pegawainya setiap hari Kamis untuk berbahasa Inggris, setelah wajib berbahasa Sunda setiap hari Rabu. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kamis Inggris ini diharapkan bisa menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang percaya diri menghadapi tantangan berkompetisi Internasional. "Tahun 2015 itu kan kita sudah masuk ke Asean Free Trade Area (AFTA). SDM-nya harus siap menghadapi tantangan, salah satunya bahasa inggris," kata pak Wali Kota.

Lebih lanjut beliau mengatakan, selain kebudayaan lokal yang harus diperkuat, kesiapan untuk bersaing dengan negara lain juga harus diperhatikan. "Jaid tidak hanya kebudayaan lokal saja, tapi juga persiapan berkompetensi di kancah internasional harus dipersiapkan," ujarnya.
Ridwan Kamil berharap pada tahun 2015 mendatang seluruh pegawai negeri sipil dan karyawan di Pemerintah Kota Bandung mahir berbahasa Inggris. Pria yang akrab disapa Emil ini menambahkan, hal tersebut sebagai salah satu persiapan dalam rangka menyambut ASEAN Comunnity 2015. "Kita akan adakan les bahasa Inggris buat seluruh pegawai Pemkot Bandung. Jadi, nanti kalau ASEAN Comunnity 2015 hadir, PNS pemkot Bandung mah sudah cas cis cus bahasa Inggrisnya," kata Emil lagi ( Bandung Tribun).

Sebenarnya yang paling urgen diupgrade kemampuan bahasa Inggrisnya dalam rangka masyarakat ekonomi Asean 2015 adalah pegawai atau pekerja perusahaan swasta dan para calon pencari kerja di dunia usaha. Sebab tak mungkin para pekerja dari negara-negara Asean lain yang lebih jago berbahasa Inggris bisa masuk jadi pegawai negeri atau bersaing dengan para PNS dan calon PNS. Yang mengkhwatirkan nanti adalah para tenaga kerja Indonesia akan tersingkir dari perusahaan-perusahaan nasional besar dan mutinasional asing yang memang telah mensyaratkan skill bahasa Inggris bagi semua karyawannya dari mulai supir, OB sampai top manager.

Jangankan kemampuan berbahasa Inggris, sebagian besar para pekerja Indonesia dewasa ini belum bersertifikasi. Sehingga kelak di 2015 dimana pencari kerja akan melintas batas negara-negara Asean, pekerja Indonesia bukan saja tak akan mampu bersaing dan mendapatkan lowongan kerja di negara Asean lain, bahkan pekerjaannya di negri sendiri juga akan terancam bubar. Jadi bersikap bagai katak dalam tempurung atau bersifat reaksioner ala kelompok “ Boko Haram ( menolak budaya barat termasuk bahasa Ingggris), adalah sangat berisiko. Tidak ada salahnya bila semua pekerja termasuk para pegawai pemda dan pemerintah pusat untuk beriniasiatif secara mandiri atau melalui coaching dan counseling pemerintah, untuk mengupgrade diri dalam berbagai pengetahuan dan ketrampilan, termasuk bahasa Inggris dan bahasa-bahasa asing lainnya.

Hampir semua negara di dunia ini sedang mengintensifkan pengajaran bahasa asing bagi warganya, terutama bahasa Inggris yang beruang limgkup internasional, universal. Bukan saja sebagai lingua franca di dunia ekonomi politik, tapi terutama di bidang sains, ilmu pengetahuan dan seni, bahasa Inggris masih lebih dominan sebagai teksbook. Kita belum akan mendapatkan karya-karya pengarang dan seniman dunia dalam bahasa lain selain bahasa Inggris. Apalagi dalam bidang managemen, kedokteran dan tekhnik. Bahasa Mandarin, Korea, Jepang, Italia, Spanyol atau Perancis, masih sebatas bahasa komunikasi dan pergaulan. Sedangkan bahasa Arab dan latin lebih dominan dalam bidang keagamaan. So, you have to encourage yourself to study English from now, don’t be afraid, don’t hesitate and ashame to practice it everyday….if not so, you’ll left behind and become an inferior student and worker in the future.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar