Jumat, 16 Desember 2016

HARI KORUPSI DAN HARI HAM


Seorang bocah yang punya rasa ingin tahu yang guede dan pedulian sekali, selalu mencatat hari-hari penting yang dirayakan dan diperingati orang dalam setahun. Dan ia akan merayakan hari-hari tersebut dengan caranya sendiri. Jika tiba hari kemerdekaan bangsa, maka ia akan getol mengoleksi bendera merah putih dari kertas, lantas akan berlagak menjadi seorang pejuang atau proklamator, layaknya Bung Karno dan Bung Hatta. Bila hari sumpah pemuda tiba, karuan ia akan berlagak menjadi seorang pemuda yang dengan lantang meneriakkan Sumpah Pemuda kemana dan dimanapun ia berada. Karena bocah itu seorang laki-laki, pada hari kartini ia akan meminta atau memaksa adik perempuannya untuk mengenakan baju kebaya dengan sanggul besar bak seorang Kartini, yang Raden Ajeng.

Tentu saja pada hari buruh, akan berlagak jadi buruh, atau pekerja yang sok rajin, kendati belum tahu apa itu buruh dan hubungannya dengan kaum kapitalis. Di hari musik ia akan menggebuk apa saja layaknya alat musik perkusi, lalu menari-nari dan menyanyi sendirian sambil berputar-putar. Itu dilakukan karena ia belum bisa main gitar apalagi piano atau biola. Pada hari Kesaktian Pancasila ia agak bingung mau buat apa. Karena disekitar rumahnya tidak ada burung garuda yang terbang rendah dan bisa diajak bermain-main. Paling banter ia akan berlagak jadi dukun sakti dan berusaha merapal sila-sila Pancasila secara benar dan tertib. Sementara di Hari Pahlawan, dikumpulkannya semua gambar-gambar Pahlawan lalu dipandangnya dengan takjub dan rasa cinta yang besar. Akh, dia sungguh seorang bocah yang cerdas dan patriotis.

Nah, di bulan desember ini ia sangat sibuk merayakan dan memperingati ini-itu. Sang Bocah millenium itu tahu persis bahwa dibulan desember tanggal 9 ada hari Korupsi, tanggal 10 hari HAM, dan tanggal 12 adalah perayaan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada peringatan Maulud Nabi, ia tampak sangat baik dan religius. Katanya ia mau menteladani sikap dan prilaku Rasul. Semua teman-temannya disapanya dengan ramah, dan tiba-tiba menjadi anak yang suka menolong orang yang dirundung masalah. Bahkan kepada binatang dan alam tumbuhan, ia sangat sayang. Ia tahu persis bahwa Rasul punya akhlak yang sangat baik dan jiwa pengabdian yang besar kepada semua makhluk. Hanya pada hari korupsi dan hari HAM, ia tak kunjung mengerti mengapa harus diperingati dan tentu saja ia tak mau merayakannya.

Ia tahu dari kata orang dan kata televisi, bahwa korupsi adalah perbuatan tercela dan rendah. Ia paham bahwa koruptor adalah pencuri uang rakyat, makanya ia bertanya dalam hati mengapa banyak pejabat yang melakukan korupsi. Sang Bocah rupanya sudah tahu bahwa seorang pejabat adalah abdi negara dan rakyat, yang seharusnya melindungi dan memperkaya rakyat, bukannya melindungi dan memperkaya diri sendiri. Oleh karenanya, ia sama sekali emoh memperingati apalagi merayakan hari korupsi. Beitu juga dengan hari HAM. Dalam hal ini ia tahu serba sedikit tentang apa itu Ham. Dalam hal ini ia merasa sangat hairan, kok masih banyak terjadi kekerasan dan pelanggaran Ham di masyarakat. Rupanya ia sering menonton di televisi tentang demo-demo penegakan Hak Asasi Manusi, dan tahu bangsanya masih suka melanggar Ham. Dasar bocah!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar