Minggu, 27 Juli 2014

MUDIK DAN IKAN SALMON


Satu-satunya jenis hewan atau ikan yang punya kebiasaan mudik adalah ikan Salmon. Mereka lahir di telaga, atau perairan daratan tinggi. Dalam masa tumbuh-kembangnya, akan merantau ke laut lepas mencari hidup dan pengalaman. Pada saat-saat tertentu secara periodik atau pada masa tuanya, ikan-ikan Salmon akan berusaha keras kembali ke habitat atau tanah kelahirannya dengan menempuh perjalan panjang keras dan beresiko, mati diterkam beruang, elang atau hewan-hewan predator lainnya. Apa yang mendorong mereka kembali? Tentu saja karena cinta dan rindu pada tanah air kelahiran, juga untuk melakukan kerja regenerasi dan reproduksi. Tentu saja mudik ikan salmon tersebut bukan didorong oleh kesadaran religius, tapi lebih karena hal yang bersifat naluriah, seperti kebiasaan berjenis burung yang bisa terbang melintas benua pada musim tertentu dan kembali tepat ke tempat keberangkatan dalam waktu dengan presisi tinggi.

Kebanyakan pemudik lebaran di Indonesia punya spirit ikan Salmon tersebut menyambut hari raya. Kesulitan dan resiko apapun ditempuh untuk bisa berlebaran di kampung halaman bersama orang tua dan sanak saudara. Operator angkutan umum, darat, laut dan udara sudah sold out jauh sebelum back home again dimulai. Harga yang tidak biasanya, bahkan melambung karena ulah para calo yang memborong banyak tiket, paid in advance, tidak menjadi masalah, yang penting terpenuhi hajat berlebaran di kampung, membelah ketupat buatan simbok atau bu’de-bule, menikmati penganan antaran tetangga dan kerabat. Atau menikmati air terjun beneran yang terletak di kaki gunung, bukan yang artificial seperti di Monas.

Berita tentang kematian dan kecelakaan banyak pemudik yang selalu ramai tiap tahun, seperti hanya menjadi angin lalu saja. Halangan, hambatan dan traffic jam yang pasti menanti sudah menjadi taken for granted atau bagian dari semaraknya mudik. Hanya pesawat terbang yang tak seperti ‘ corned beef’ walau bagasi kadang melampaui kapasitas. Kapal laut, kereta api dan bus antar kota-antar provinsi penuh sesak, dijejali oleh para pemudik dan bawaaannya. Etos mudik bangsa yang begitu tinggi telah menafikan keselamatan diri, anak dan istri. Sering terlihat pemudik roda dua seperti sedang berakrobat di jalanan dengan suami membonceng istri plus anak sulung, sedang yang tengah atau yang bontot duduk didepan atau digendongan ibunya. Seperti tak kenal lelah, prosesi pilgrimage to homeland itu terus bergerak secara bergelombang di arus deras sungai kasih sayang, sampai menyentuh hulu dan mata air.

Ya, need for achievement yang luarbiasa itu tentu saja diiringi dan dilandasi oleh setumpuk values. Birru walidain dan silaturrahim adalah nilai-nilai agama yang nyata dan utama ada dibalik hasrat mudik yang begitu menggebu tersebut. Nilai moral etik, seperti cinta, kasih sayang, solidaritas, atau charity tak kurang pentingnya. Namun di samping semua itu, tak bisa dihindari juga mencuatnya nilai-nilai ekonomis dan keduaniawian di hati para pemudik. Hasrat pamer kebendaan dan simbol status adalah bagian dari masyarakat desa global saat ini. Hiperrealitas atau realitas semu pun menggejala dan menyeruak diantara para peraya lebaran di kampung. Manifeatasinya adalah prilaku hedonis dan konsumerisme yang merata dan mewabah sampai ke ujung desa. Buktinya adalah bahwa dewasa ini yang mudik numpak kereta atau kapal laut bukan hanya manusia tapi juga mobil dan motor, yang akan digunakan berkeliling kampung berlebaran sambil membahasakan sukses dirantau secara simbolis dengan berlagak jadi sinterklas berbaju koko.
Jadi mudik pisik ala ikan Salmon dan mudik rohani model para suluk yang penuh cinta dan kerinduan telah berkelindan dan berbaur satu sama lain tak bisa dicegah dan dihindari. Elaborasi mudik rohani dengan hasrat mengeluarkan zakat mal atau sedekah yang berbekas dan berjejak dikampung hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang benar-benar sukses dirantau sebagai orang kaya atau pejabat tinggi, itupun sesunghnya jarang ada. Untuk dilakukan oleh jutaan pekerja imformal dan semi penganggur dari kota, hampir mustahil terjadi secara massif dan meluas. Oleh banyaknya tangan terentang dan mulut terbuka di kampung, maka zakat dan sedekah yang berefek significan bagi pertumbuhan dan pengentasan kemiskinan, mustahil terjadi. Malah yang terjadi adalah pemerataan kemiskinan.

Tapi kita masih bisa bersyukur akan tingginya niatan untuk sharing kebahagiaan di hari raya oleh muslimin dan muslimat. Atau pada masih tingginya niat mereka untuk ‘tazkiyatun al- nafs dan taskiyatun al-mal’ . Hanya sering tak disadari bahwa prilaku asketik dan pengendalian diri secara pisik dan ruhani yang dilatih selama Ramadan, tak memberi efek psikologis jangka panjang.

Tujuan puasa agar mukmin menjadi manusia yang penuh taqwa, seperti sirna dalam satu hari dari sebagian besar kita. Idul fitri yang sejatinya adalah continum ritus bulan Ramadan, yang bergerak secara akumulatif mengantarkan kita kembali kerumah suci dan diri yang fitri, telah kehilangan makna dalam waktu singkat. Kefitrian hanya kita rasakan dan saksikan pada saat salat ied, ketika sungkem pada orang tua, dan saat bersalam-salaman dengan sesame, setelahnya semua buyar dan mencair kembali, kita kembali menjadi manusia lumrah yang suka memperturutkan hawa nafsu. Berlebaran hanya tangan yang bersalaman, bukan hati. Nafs muthmainnah segera berganti nafs ammarah, dan nafs lawamah akan menyesal sambil berkata “ Ya Allah, mengapa aku tak mampu membuat nafs muthmainnah ( keinginan untuk selalu ibadah) bertahan lama dalam diriku, mengapa mafs ammarah yang selalu meraja?...padahal telah kudengar seruan-Mu dalam al-Fajr ayat 27 ‘Wahai sukma yang tenang kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan penuh kerelaan dan direlakan, kemudian bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.’…”


3 komentar:

  1. Kebanyakan pemudik lebaran di Indonesia punya spirit ikan Salmon tersebut menyambut hari raya. Kesulitan dan resiko apapun ditempuh untuk bisa berlebaran di kampung halaman bersama orang tua dan sanak saudara.
    untukcara pemesanan jelly gamat gold g memang sangat mudah

    BalasHapus
  2. he he...tawarin aja jelly gamat goldnya pada para pemudk nanti, makasih komennya.

    BalasHapus
  3. Operator angkutan umum, darat, laut dan udara sudah sold out jauh sebelum back home again dimulai. nih mau nawarin obat gagal ginjal alami

    BalasHapus