Selasa, 15 Maret 2011

Doa - doa keselamatan dan pakaian orang mandar


Disamping Shalat sebagai doa itu sendiri ditambah dzikir, sholawat, wirid2 dan doa sapu jagat, kita sebagai ummat Islam wajib berikhtiar untuk mendapatkan tambahan doa-doa yang relevan dengan permasalahan yang kita hadapi yang di Mandar terkenal dengan Pakaian. Sekarang ini untuk mendapatkan do’a yang bersifat aplikatif tidak susah lagi. Di internet saja banyak sekali situ-situs yang menyertakan amalan2 atau doa – doa semacam itu. Di toko2 buku anda dengan mudah akan mendapat buku2 yang berisi do’a – do’a yang relevan dengan permasalahan yang kita hadapi. Misalnya doa –doa untuk menyembuhkan berbagai penyakit, khasiat ayat-ayat tertentu, kekuatan Asma al Husna dll. Di masa lalu tidak begitu adanya. Para ulama atau para sufilah yang diakui dan di hormati masyarakat yang memegang fungsi sebagai agen penyebaran ajaran- ajaran dan amalan-amalan agama. Para santri di Banten atau tempat lain misalnya, sangat akrab dengan ajaran Syech Nawawi al Bantani yang mengatakan barang siapa bershalawat kepada Nabi 10 kali maka Allah SWT akan bersalawat kepadanya 100 kali. Artinya Allah akan bemberi rahmat dan ampunan kepada yang ber shalawat senilai 10 kali lipat. Memang para guru-guru tarekat mempunyai amalan2 khusus yang berbeda satu sama lain, tergantung tarekat yang diikuti dan ingin diajarkannya. Di tanah Mandar kita juga mempunyai guru ulama sufi yang mumpuni yang ajaran2 dan amalannya telah menjadi rujukan yang luas dan telah mendapat gelar wali, KH. Muhammad Tahir yang populer dengan sebutan Imam Lapeo. Siapa, bagaiman dan tentang riwayat beliau silahkan seach sendiri di internet dan anda akan dapat penjelasan yang tuntas Untuk doa keselamatan di dunia, Imam Lapeo menjadikan Hadis Nabi Muhammad SAW, sebagai pakaian yang diyakini mujarab/mumpuni. ” Bismillaahi tawakkaltu ’alallaahi walaa haula walaa quwwata illaa billahi. ( Dengan nama ALLAH, aku berserah diri kepada ALLAH, tiada daya upaya dan tidak ada pula kekuatan melainkan dengan izin ALLAH ). ” Allaahumma innii auudzu bika anadlilla au azilla au udllima au ajhala yujhala ’alayya.” ( Ya ALLAH, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-mu agar aku tidak tersesat atau disesatkan, menghina atau dihina, menganiaya atau dianiaya, membodohi atau dibodohi orang.) Doa-doa itu merupakan doa pelindung diri Imam Lapeo dalam menempuh hidup sehari-hari. Dalam kondisi kesulitan yang amat berat, beliau menggunakan doa-doa Nabi untuk keluar dari persoalan. Pakaian-pakaian seperti itu, bukan saja diucapkan dalam menghadapi masalah keduniawian secara langsung ( aplikatif ), akan tetapi juga menjadi wirid dan doa ketika beliau melaksanakan ibadah seperti shalat. Tentu masih banyak pakaian-pakaian Imam Lapeo yang telah diajarkan kepada murid2nya dan yang telah diwariskan kepada kita, namun cukuplah yang diatas sebagai bukti bahwa khasanah keislaman di tanah Mandar cukup kaya dan berbobot untuk menjadi pegangan dan pedoman bagi kita dalam mencapai keselamatan dunia akherat. Wallahualam Jaka, 16 maret tahun 11 abad millenium Syafiyullah Pilman .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar