Jumat, 09 Maret 2012

DUA PUISI

RISALAH SEBUAH HATI YANG NEKAT Ada sebongkah hati yang terbang mengatasi mega-mega kepedihan, menembus pekat warna langit yang dijaga ribuan pengawal keangkuhan. Oleh harapan yang senyumnya melahap malam kelam, jarak yang jauh mati sebelum sempat menanamkan sembilu keraguan di setiap lintasan yang terbakar. para bintang seperti terganggu lalu berlarian sembunyikan kerl...ip sambil memasang badai di jejak yang ditinggalkan, sedangkan rembulan hanya pasrah dengan sinarnya yang redup kemerahan melambai-lambai pada kedatangan. Kemenangan telah di genggaman sebelum memuncak di akhir tuju, dan panji-panji serta bendera pun seperti telah bersiap untuk berkibar menyambut sang juara yang pantang menyerah dalam berjuang memetik separuh jiwanya yang menggelantung di langit jauh. GANJIL Kau menampung tetes-tetes mimpi yang mengucur dari lembah peraduanku yang menganga disaat bulan pake payung kelelep di laut malam. Dan pagimu yang cerah jadi berwarna senja dengan seribu pelangi menebarkan sembilu yang manis.Ketika kubertanya tentang bintang di matamu yang bersinar cerlang cemerlang, kau katakan itu Agape bukan Eros yang hanya suka menyetubuhi ragaku dan menelantarkan jiwaku. serentak langitpun berderai dalam ketawa-ketiwi yang mengagetkan segala mambang dan peri serta memandulkan mantra-mantra tukang ramal, ahli nujum dan tukang santet. Mungkin telah di nubuatkan di lembaran suci, bahwa kita akan mengalami sesuatu yang ganjil.......entah lah......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar