Kamis, 29 November 2012

PEMIMPIN ATAU PEMIMPI?

Apakah ada hubungan antara lagu dangdut termiskin di dunia yg dulu dipopulerkan Hamdan ATT, dengan Presiden Uruguay sekarang, Jose Mujica?, mungkin tidak, namun yang pasti kalau ia bisa bernyanyi dangdut, Mujica tentu akan menyanyikan refrain lagu tsb dengan plesetan " Aku merasa Presiden termiskin di dunia....dst. Bayangkan, seorang Presiden di sebuah negara yg lumayan makmur dimana pemain2 bolanya selalu merepotkan pemain2 bola dari negara2 lain - pernah beberapa kali juara dunia - mau tinggal di daerah pertanian dan meninggalkan rumah dinasnya yg mewah di Uruguay. Ia menyedekahkan separuh lebih penghasilannya sebagai orang nomer satu di Uruguay sehingga gaji perbulannya yg ia terima tinggal 775 dollar AS. Untuk menghasilkan pemasukan tambahan, Mujica dan istrinya menggarap lahan dan menanam aneka bunga.



Pemimpin datang dan pergi, ada yg dikenang dan ada yang dikecam, dan yg di atas adalah contoh pemimpin yg tentu akan dikenang seperti juga dengan pemimpin dari bagian dunia lainnya yg tak kalah mempesona dan membaggakan ; Mahatma Ghandi, Thomas Jefferson, Lech Walensa dll. Yang terakhir ini ketika berhenti menjadi Presiden Polandia, kembali lagi kepekerjaanya semula sebagi buruh galangan kapal di Gdanks. Tentang yg pertama dan kedua kita tentunya telah banyak tahu betapa mereka benar-benar telah menjadi inspirator dan teladan bagi bangsanya.



Mengapa ada pemimpin-pemimpin yang begitu luar biasa dan ada pemimpin yang biasa-biasa saja dan kemudian mendapat predikat sebagai pemimpi belaka?, seperti yang sekarang banyak dinisbatkn kepada Presiden kita sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono. Tentu banyak faktor dibelakangnya, namun yang pasti, bila cap pemimpin itu datang dari rakyat di masa kepemimpinannya atau masa pensiunnya, maka tentu itu akan sangat terkait erat dengan kepercayaan dan kepuasan rakyat yang di pimpinnya. Karna dari jaman ke jaman rakyat adalah penentu eksistensi seorang pemimpin secara lansung ataupun atau tidak lansung. Bukan pemimpin namanya kalau tak ada yg dipimpin. Bahkan tahta dan istana rakyat lah yang membuat. Rakyat banyak yang mati dulu sebagai tumbal dan legitimasi bagi naiknya seorang pemimpin. Sebaliknya jarang para pemimpin apakah itu raja, presiden, gubernur. bupati, camat, lurah, ketua partai mau mati demi rakyatnya. Rakyat selalu di atas namakn dan rakyat tak pernah punya nama, hanya para pemimpin yang selalu terkenal..



Ada dialektika antara kualitas pribadi seorang pemimpin dengan tuntutan dan harapan rakyatnya. Dengan kata lain seorang pemimpin harus melebur dan menyatu dengan kejiwaan rakyatnya. Mao Tze Tung bisa memenangkan partainya yang komunis lalu menjadi Presiden China karna mau berlama-lam menderita bersama pengikutnya dalam long march yang panjang dan penuh derita dibawah hadangan tentara dan mitraliur Ching Kai Sek yang tak bosan2nya mengejar dan mau menghabisinya. Sukarno bisa menjadi sang Proklamator RI karna sedari muda telah berjuang demi rakyat Indonesia yang tak putus dirundung malang dibawah belenggu penjajah Belanda. Di depan Volksraad semasa masih muda, ia sudah berani pidato Indonesia Menggugat yang lalu di ikuti dengan masa2 di penjara bertahun-tahun lamanya . Dalam hubungan dengan rakyatnya seorang peminpin tak penting lagi tentang kwalifikasinya, apakah dia kharismatis, professional, atau, administrator ulung seperti Hatta. Masalah utama adalah apakah ia bisa mendapat kepercayaan rakyat, melindungi rakyat dan menyelamatkan rakyatnya dari segala nestapa. Atau tidak memperkuda, merugikan, dan menjerumuskan rakyatnya.



Seorang pemimpin dalam level apapun ngga seharusnya bersifat Machiavellist yang meniadakan moral dan agama dalam segala sepak terjangnya, sehingga cenderung mau di takuti katimbang dicintai rakyatnya sebagai pemimpin. Seorang pemimpin dari sudut pandang Islam adalah Khalifatullah yang harus menegakkan kalimatullah dan kemaslahatan ummat di atas Bumi, bukannya menjadi pemimpin zalim yang tidak adil dan menjadi bayang-bayang iblis. Kebaikan seorang pemimpin lebih berarti dari pusaka dan kekayaan apapun. Nabi, para Sahabat seperti Umar, Harun Al- Rasyid, Lukman Al-Hakim sampai Aristoteles menekankan pentingnya akhlak dan moral bagi dasar kepemimpinan. Idealnya seorang Pemimpin itu harus bisa merasakan dan mendengar suara Tuhan yang bersemayam di hati sanubari rakyatnya yang kadang tak tahu mau bicara dan berbuat apa untuk perbaikan nasibnya sebagai orang kecil. Walau ada kebebasan bersuara dan berpendapat jika pemimpin tidak tanggap dan mau segera mengerti dan memahami lalu merealisasikan kemauan rakyatnyat, maka akan percuma, jika seorang Pemimpin tak mau turun mendengar lalu terjun ke lapangan sendiri - bukan lapangan golf- jangan hanya mau mendengar laporan di belakang meja, dan percaya pada pembantu-pembantunya yang banyak hanya ABS, asal bapak senang.



Mengutip asas kepemimpinan dalam lontara, Baharuddin Lopa menulis " Hendaklah raja ( Pemimpin ) selalu menepati janjinya. Betapa pentingnya hal ini, maka hampir di semua upacara pelantikan, raja selalu bersumpah akan melindungi keselamatan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, serta meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat. Pemimpin yang menepati janji ialah pemimpin yang tak akan berpikir apa yang dapat ia peroleh dari rakyat, melainkan apa yang dapat ia berikan untuk rakyat. Pemimpin harus bijaksana dan mau mendengan nasehat pembantu dan rakyatnya serta terutama harus bisa menjadi teladan. Pemimpin tidak boleh menyuruh rakyatnya melakukan sesuatu kalau ia sendiri tak mampu menjadi contoh dari perbuatan terpuji tersebut".



Demikianlah sekilas lintas tentang pemimpin dan masalahnya agar bisa di jadikan renungan sambil ngopi bagi calon-calon pemimpin yang mau naik ke menara kekuasaan atau mercu suar. Semoga tetap mau merendah nantinya kalau sudah jadi orang besar dengan mengingat ayat Allah " Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena melihat dirinnya serba cukup " dan senantiasa mau ber Fastabiqul Khairat guna mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan rakyat, bukan berlomba-lomba memperbesar diri sendiri dan kekayaan , jangan gemuk-gemuk boss, ntar ngga bisa jalan dan kebanyakan tidur lalu bermimpi, lupe me kite-kite, rakyat kecil.he he he. wassalam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar