Rabu, 25 Desember 2013

SELAMAT MERAYAKAN NATAL DAN TAHUN BARU


NATAL YANG DAMAI

Kita mungkin tak merayakan natal, tapi ada suasana yang bangkit di hati karenanya. lagu-lagu, pohon natal, gereja yang berhias, dan para pemudik natal sangat akrab dengan keseharian kita. Di komplek tempat saya bermukim, suasana pagi hari ini seperti saat lebaran saja. Ummat kristiani saling bersalaman di jalan-jalan. Anak-anak mereka dengan baju dan sepatu baru berlarian ke sana ke mari sambil berteriak dan berkicau dengan riang.
Kalau sudah begini, masih tegakah kita menganggu mereka dengan insinuasi atau dengan kekerasan? atau adakah sebenarnya ancaman yang real terhadap misa di gereja? Saya dari dulu meyakini bahwa proyek pengamanan natal sejatinya hanya sebuah imaginasi absurd dari para petinggi yang terlalu peka terhadap instabilitas dan gangguan keamanan. Ketika terjadi pengerahan besar-besaran pasukan keamanan, polisi maupun sipil, pastilah ada yang menjadi objek kecurigaan dan pengawasan. Biasanya orang akan mengarah pada kelompok radikal, atau ekstrim kanan alias Islam terorist. Maka seketika natalpun kehilangan pesan kasih dan universalnya. Dengan membuat pagar-pagar pengamanan di mana-mana, maka sekat dan jurang perbedaan pun kian mengangamenganga.
lalu buat apa ada korps inteligen dan densus 88 kalau juga mesti ada pengerahan pasukan gede-gedean. Untuk menghidari kesan konplik yang tak usai antar ummat beragama, mustinya semua niat melindungi itu dilakukan secara persuasif atau dengan pendekatan baik-baik kepada kelompok sasaran, kepada FPI misalnya. Atau paling tidak sebarkan saja polisi berpakaian preman, lantas adakan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan dini.
Rasanya tak ada orang beragama yang masih sehat dan normal otaknya yang mau membakar atau membom gereja tempat misa natal berlangsung. Kecuali jika ketidak adilan meraja lela dan kesewang-wenangan meraja di mana-mana. Saat ini kayaknya aman-aman saja kok. berbeda dengan masa lalu, waktu Jusuf Kalla juga ikut meradang karena restorannya di bom di seputar natal. saat itu konplik-konplik keagamaan yang berkelindan dengan masalah sara dan ekonomi memang terjadi di mana-mana. Kini semua itu juga telah berhasil diredakan oleh beliau, mantan wapres kita yang keren itu
jika polisi berpikir tidak mau kecolongan, ya itu hak mereka sebagai penanggung jawab keamanan, namun sayogjanya semua tidak membunuh kegembiraan yang menjalar bagai listrik di mana-mana yang juga telah mengucurkan rezki bagi yang berjualan dan bekerja di hari kelahiran Isa Al Masih ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar