Rabu, 24 Mei 2017

HYPERMODERNISME DALAM CATUR


Ketika Aron Nimzowitsch memainkan bidak b7-b6 dalam pertandingan melawan Bernstein di Sint Petersburg tahun 1914, sebagai awalan untuk memfianchetto gajah menteri dalam pembukaan catur Hindia Menteri. Dr. Siegbert Tarrasch menilai dan berkata,” Cara menangani pembelaan tak teratur ini sudah diterapkan selama kurang lebih tiga puluh tahun yang lalu. Saya anggap metode ini kurang bermutu. Sebab kalau seseorang hendak mengimbangi permainan lawan. Ia hendaknya menempatkan sekurang-kurangnya satu bidak di sentrum.

Komentar Tarrasch tersebut adalah tipikal pemikiran pengikut mashab catur klasiek atau modern. Beliau bersama dengan Wilhelm Steinitz memang dikenal sebagai eksponen penting dari aliran klasiek atau modern dalam sejarah catur. Namun yang dikenal lebih ortodoks adalah Steinitz. Dia telah mengembangkan cara bermain posisional yang efektif dan konsisten. Mashab klasik lebih mengarah pada pentingnya pengembangan buah yang statis. Seperti menghindari adanya pion bertumpuk, pion yang terisolasi, menciptakan kuda outposts, memperhatikan adanya gajah lemah dan kuat, dst. Dalam pragmen di atas terlihat betapa modernisme dalam catur sangat menekankan perlunya penguasaan sentrum dengan cara mendudukkan satu atau lebih bidak di sana. Dan gagasan tersebut telah jadi mitos dan dogma yang susah ditinggalkan oleh banyak pecatur masa lalu dan jaman millenium ini. Catur mashab klasik atau modern adalah sebagai reaksi atas gaya romantisme catur di masa sebelumnya yang di dalangi oleh master-master seperti Adolf Andersen, Henry Blackburne.

Pada tahun 1920 an timbul lagi reaksi atau kritik atas statusquoisme dalam catur. Banyak master dan grandmaster yang terlibat dalam gerakan pemikiran catur tersebut. Mereka tidak sabaran untuk memunculkan ide-ide segar dan gagaan baru dalam permainan yang indah itu. Mereka merasa bahwa di tangan para pecatur klasik, catur telah menjadi permainan yang membosankan, slow, statis dan tidak bernilai lagi. Kegelisahan dan keinginan untuk reformasi pun merebak, bak gayung bersambut di kalangan pegila catur. Maka bermunculanlah para master dengan seperangkat ide-ide dan gagasannya untuk disumbangkan yang pada gilirannya membentuk dan melahirkan aliran atau mashab baru di dunia catur yang di sebut “ Hypermodern School “ atau Mahab Hipermodern.

Kendati rata-rata anggota mashab baru itu tak ada yang menjadi juara dunia catur, tapi reputasi, prestasi, pemikiran dan aktivitas mereka sangat di segani dan di hormati di dunia catur. Mereka yang menjadi pemimpin atau berada digarda depan aliran itu adalah antara lain ; Howard Staunton, Aron Nimzowitsch, Richard Reti, Savielly Tartakower, dan Ernst Grunfeld. Nama-nama mereka telah diabadikan dalam banyak pembukaan dan variant catur. Kita kenal ada Pembukaan Reti, Pertahanan Grunfeid, Pertahanan Nimzowitsch,atau Varian Tartakower. Hanya Alexander Alekhine yang dianggap terasosiasi dengan dengan aliran baru tersebut yang pernah menjadi juara dunia. Tapi gaya atau pemikiran Alekhine lebih mengarah pada percampuran mashab klasik dan mashab baru.

Salah satu yang menjadi core atau trademark pemikiran mashab Hypermodern adalah bahwa penguasaan dan pengendalian papan pusat catur tidak harus dilakukan dengan pendudukan bidak di sana,tapi bisa juga dilakukan secara tidak langsung dan dari jarak jauh. Bagi mereka bidak yang menduduki dan bertugas menjaga petak pusat itu justru gampang sekali diserang dan dirusak formasinya. Dan sebagai solusi untuk menangani problem sentrum yang memang urgen dan penting dilakukan itu adalah antara lain dengan melakukan pianchetto gajah raja atau pun gajah menteri. Atau dengan melakukan manuver untuk merusak soliditas dan keutuhan bidak-bidak pusat lawan, misalnya dengan memancingnya untuk menangkap kuda provokator dalam pertahanan Alekhine.

Yang kemudian terkategori masuk dalam framework mashab hypermodern adalah sederet pembukaan yang telah populer dan menjadi opening favorit bagi para master,grandamaster serta grandmaster super. Sebut saja diantaranya Robert James Fisher, Kasparov dan Magnus Carlseen. Fisher suka memainkan pembukaan Sicilia tertutup dengan fianchetto gajah raja. Tentu saja perbukaan Sicilia adalah termasuk dalam kategori pembukaan modern yang lebih banyak menyaran pada perebutan petak pusat. Senada dengan itu, pembukaan inggris dengan varian fianchettonya yang juga sering dimainkan Fisher bahkan oleh Kasparov dan Carlseen, dalam derajat tertentu adalah manifestasi dari permainan catur Hypermodern. Pembukaan yang masuk dalam kategori Hypermodern adalah ; Pertahanan Hindia Raja, Pertahanan Hindia Menteri, Pembukaan Reti, Pertahanan Nimzo Hindia, Pertahanan Nimowitsch, Pertahanan Grunfeld, Hindia-Bogo, Pembukaan Catalan, Serangan Hindia Raja, Pertahanan Alekhine, pertahanan Pirc, dsb.

Salam Gens Una Sumus








Tidak ada komentar:

Posting Komentar